Pengendalian dan Kecepatan Pernapasan
Pada saat kita melakukan aktivitas berat, terjadi peningkatan metabolisme dalam jaringan, terutama pada otot. Jika tubuh lebih banyak menghasilkan energi dan terjadi peningkatan kadar CO2. Hal ini menyebabkan pernapasan berjalan lebih cepat dan lebih pendek, sehingga tubuh akan terengah-engah. Kecepatan (frekuensi) pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu:
Jenis Kelamin
Umur
Tubuh yang berkembang memerlukan oksigen untuk tumbuh. Orang yang sudah tua juga memiliki frekuensi pernapasan lebih banyak, karena kontraksi otot-otot pernapasan dan diafragma tidak sebaik pada saat masih muda, sehingga udara pernapasan yang mampu dihirup berjumlah sedikit.
Suhu Tubuh
Perubahan suhu tubuh berkaitan dengan produksi panas dan pengeluaran panas yang berlebihan. Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah. Metabolisme karbohidrat akan meningkat sekitar 10 – 15% untuk setiap kenaikan suhu 1°C, sehingga frekuensi jantung dan pernapasan akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh terhadap nutrisi dan oksigen. Dalam suhu dingin pernapasan akan menurun.
Posisi dan Aktivitas Tubuh
Emosi, rasa sakit, dan ketakutan
Hal ini menyebabkan terjadinya impuls yang merangsang pusat pernapasan, sehingga penghirupan udara semakin kuat. Ketika ketakutan akan memicu pengeluaran hormone adrenalin yang mana jantung berdenyut lebih cepat. Hal tersebut memerlukan energi lebih. Sehingga kebutuhan Oksigen untuk pembentukan ATP/energi bertambah. Jadi napas akan terengah-engah untuk memenuhi kebutuhan ATP.